Tes Kesehatan Polri
Tes kesehatan dilaksanakan dua kali. Yang pertama adalah tes bagian luar tubuh dan yang kedua adalah tes bagian dalam tubuh.
20 Responses to “Tes Kesehatan Polri”
lhiya Says: September 12, 2008 at 1:09 PM
pengalaman teman yang pernah mengikuti tes Polri, yaitu mewajibkan calon Polwan masih Virgin,, tapi kenapa?? bukan alasan saya menyetujui sex bebas san sex pra nikah.. tapi apa alasan kuat yang dipegang polri tentang virgin??dan kenapa keperjalaan pria tidak dipermasalahkan??walaupun saya tau leperjalaan tidak dapat di tes ataupun diketahui kecuali dengan kejujuran…
lhiya Says: September 12, 2008 at 1:16 PM
memang tidak semua polisi dengan image negatif, tapi begitu banyak atau bahkan hampir stgah dari anggota polisi yang ikut mengedarkan narkoba, sebagai pelanggan di club2 malam yang tidak hanya menikmati musik akan tetapi lenih dari itu..dan saya pun pernah memergoki beberapa anggota polisi sedang berbuat mesum, baik dgn psngan nya sendiri maipun degn “penjaja daging mentah”apakah itu hal yang pantas yang di cerminkan dari seorang anggota polisi??dan apa tindakan dari para atasan kepolisian???
nothing…
masuk polri Says: September 16, 2008 at 6:44 AM
mas Ihiya yang penuh perhatian..
Dahulu dianggap, bahwa seorang yang tidak perawan lebih berperilaku buruk dan juga berpotensi mengidap penyakit tertentu melalui organ reproduksi. oleh karena itu mengenai tes virgin bagi calon anggota Polwan masih dalam tahap pengkajian di Bagian Kesehatan Polri. Alasan anda nampaknya sejalan dengan alasan bahwa pemeriksaan alat reproduksi lebih menitikberatkan pada ‘kesehatan’, bukan ‘keutuhan’. Sedangkan mengenai perilaku dan moral, dilihat melalui wawancara dan tes psikologi.
Sekalian menmberi komentar terhadap perilaku anggota Polri yang banyak mengedarkan narkoba dan berbuat mesum, tidak ditampik memang ada, walau bukan semua. Pimpinan Polri menindak tegas bagi anggota Polri yang ‘terbukti’. Tindakan bisa berupa dimasukkan sel, ditunda pangkat, dimutasi, bahkan dipecat (silakan diklik di google : anggota Polri dipecat). Untuk menemukan bukti dari berbagai pelanggaran oleh anggota Polri, diharapkan peran serta masyarakat, termasuk mas Ihiya dengan mengirimkan info via surat anonim atau telpon dan sms di masing-masing Polda / Polres.
Salam Sukses buat mas Ihiya..
dheean Says: December 9, 2008 at 8:03 AM
menurut saya kevirginan seorang wanita itu memang harus dipertahankan,,dan saya mendukung dgn adanya tes virgin bagi calon anggota polwan,,tidak perlu dihapuskan,,hidup polwan indonesia !!trims
YANDRIKA Says: December 14, 2008 at 2:03 AM
MENGENAI LAGALISIR IZAJAH DARI SEKOLAH ATAU DARI DIKNASTerima Kasih…
erick Says: December 20, 2008 at 7:57 AM
pak apakah memang benar ada tes kesehatan yang pria di suruh telanjang ?kalaw ada apakah yang di tes pak?harap di replay pak
pelopor Says: January 4, 2009 at 3:07 AM
Pak, saya bantu jawab :
1. Untuk ijazah harus dilegalisir dari disdik.2. Untuk tes kesehatan pertama baik pria/wanita sudah jelas pasti telanjang bulat. karena akan diperiksa kesehatan bagian luarnya. Mulai dari tinggi dan berat badan, tensi darah, telinga, mata, amandel, gigi, postur tubuh, tangan dan jemari, kulit (jangan ada tato/tindik), virgin dan payudara (wanita), parikokel dan hernia (pria), ambeien (hemorhoid), varises, sampai telapak kaki.3. Kesehatan kedua adalah bagian dalam tubuh. Nanti akan diambil sampel darah dan urine kita. Kemudian di rontgen juga. yang suka mabok/ngerokok nanti ketahuan paru-parunya kotor.4. Wawancara yang penting jujur dan apa adanya.5. Psikotes ga usah dipaksain harus sesuai kemampuan aja, g kejawab semua bukan berarti mengurangi nilai. yang penting sehari sebelum tes harus istirahat total.6. Jasmani = kita ambil amannya saja untuk priaa. lari amannya minimal 2,5 km dalam 12 menitb. pull up 6x dalam 1 menitc. push up 43x dalam 1 menitd. Sit up 50x dalam 1 mnite. shutlle run (lari angka harus 18 detik.f. Renang 25 meter yang penting sampai dalam 1 menit tanpa berhenti/ tenggelam7. Pantohir cuma gitu2 aja dibarisin di dalam ruangan dihadapan para pejabat. dintanya2in gitu deh, diperiksa lagi. Katanya sih sebenarnya cikal bakal yang lulus dan gagal sudah ada sebelum pantohir juga, cuma untuk bahan pertimbangan lagi jadi ada pantohir.
8. Akademik belajar ja kayak mau ulangan9. administrasi pendaftaran ktp, ijazah, dsb bisa dilihat di polres atau di internet.10. Untuk lulusan SMU usia min 18th max 21th pas pendidikan. Tinggi 163 cm (pria), 160 cm (wanita) dengan berat badan ideal. Untuk S1 usia max 26th dan S2 usia max 28 tahun. kalo S1 profesi dokter usia max 28th. boleh berkacamata max -1 asal nilainya gede.
NB : Saran aja buat yang giginya bolong ditambalin(semen/laser), kalo ompong yang penting bukan gigi yang depan. Jerawat, borok dsb diobatin. Kelakuan dibenerin, etika, cara bicara dsb. yang penting semangt 45 harus tetap membara dan pantang menyerah.
oke semoga membantu.
feriza Says: January 5, 2009 at 4:16 AM
pak apakah tes renangnya berapa kilo… soalnya saya kurang mahir berenang… lalu poin dari tes berenang berapa persen????makasih sebelumnya
masukpolri Says: January 5, 2009 at 10:17 AM
makasih atas komentar mbak dhean dan mas pelopor, wah bagus banget.. sekali lagi makasih banyak.. kalau ada yang bisa dishare ke rekan2 lain jangan sungkan2 ya…
mas yandrika, legalisir harus di depdiknas masing2, biasanya letaknya di tingkat kecamatan atau kabupaten, mudah and cepat kok prosesnya..
mbak feriza, renangnya hanya 10meter saja kok, di kolam dengan gaya apa saja boleh, anda pasti bisa kalau latihan mulai dari sekarang..
salam sukses untuk semuanya…
alpha ww Says: January 7, 2009 at 10:38 AM
kalo mau masuk kesatuan polri yang rada “susah” kayak brimob dan polair atau den 88, juga harus bisa renang laut 2,5 mil,nilai toefl bahasa inggris minimal 500 (dari LIA),menguasai internet,dan ms office. Juga kalau dgn latar belakang pendidikan sarjana harus dari universitas negeri atau swasta dengan akreditasi A atau B dgn IPK minimal 3,00 (skala 4)
korban pokis Says: January 7, 2009 at 1:04 PM
Biasanya gw bwt SIM lewat calo soalnya begitu parkir motor langsung deh ada yang ngedeketin nawarin jasanya. Gw Buat SIM A lewat calo cuma 250rb, waktu buat SIM C juga gitu. Tinggal kasih uang+ktp ma calo trus duduk ditempat nunggu kira2 1/2 udah dipanggil, difoto dan jadi deh simnya, GPL.
Tadi siang gw anter sodara bwt SIM C, g tau kenapa pas dateng gak ada satupun calo. Ywdah langsung aja ke loket ma pak polisi. Cuma fotokpi ktp, byar sidik jari 5rb+kesehatan 15rb+biadmin SIM baru 75rb jadi 95rb. Udah gitu sodara saya dites teori, anehnya dari 30 orang yang dites gak ada satupun yang lulus termasuk sdara gw. ini adlah hal yang aneh karena gak ada 1 pun yang lulus. trus anehnya lagi sang polisi yang ngetes menawarkan jasa alih2 jadi pahlawan kesiangan yang nawarin bantuin nyelesain mslh ini. dy nawarin mluluskan para pmohon asalkan bayar 250rb. Jadi kalo ditotalkan ya sekitar 350rb.
Logikanya gak lulus tes tapi bisa dapet SIM asalkan bayar. mau ga mau bayarlah orang2 tu karena gak mau pulang dengan tangan kosong.
Kesimpulannya, buat SIM secara normal lewat POLISI lebih KEJAM dibanding lewat CALO. jd gw nyaranin lewat calo aja deh, mu jujur juga dipersulit akhirnya nembak juga.
tian Says: January 9, 2009 at 2:37 AM
Pakkkkkkkkk ..tlng bri thu pastinya ttg tgl, blan, thun pembukaan polri, apakah polri bener 2222 mo ditiadakan so Q punyA langkah lain kedepan klo polri bner2 mo ditiadakan ??trus u/ taruna akpol, apakah bsa diteima dri smua fakultas pak, yg pnting lulusan s1 & s2 !!!mhon kepastianny Y pak !!!!!!!!
masukpolri Says: January 11, 2009 at 7:33 AM
mas Alpha, terima kasih atas tambahannya…
mbak/mas Tian yang berminat masuk Polri, kepastian tanggal, bulan dan tahun sampai dengan sekarang belum ada, baik untuk secaba maupun akpol. bukan ditiadakan lho ya, namun masih dicari waktu yang baik mengingat adanya Pemilu dan ketersediaan anggaran. untuk akpol, lulusan fakultas atau jurusan dapat berganti steiap tahun berdasar kebutuhan. sampai sekarang hal itu belum ditentukan. namun untuk caba, terbuka untuk semua jurusan. saya sarankan silakan kalau anda juga bekerja dulu atau melanjutkan S2 sambil selalu melihat info mengenai pembukaan Polri di blog ini
untuk mas korban Pokis, dengan rasa hormat saya, jika anda memang merasa dirugikan, silakan hubungi ke pengaduan polres itu, ke propam Polda atau ke instansi terkait lainnya agar oknum mendapat hukuman setimpal. hanya saja kalau boleh bertanya, sebenarnya sodara anda itu menguasai teori lalu lintas juga praktek mengendarai bukan? saya bertanya demikian karena kenyataannya jika tes murni untuk mendapat SIM, hampir semua gagal. bukan karena dipersulit lho karena jenis tesnya berdasar UU yang ada. namun kan kita semua maunya serba enak, gak usah belajar teori, gak usah mahir mengemudi namun bisa dapat SIM. dan akhirnya itu DIMANFAATKAN oleh berbagai pihak. saya juga tidak setuju dengan percaloan itu, namun saya setuju bahwa agar kita terhindar dari percaloan, kita juga harus menguasai teori bnerlalulintas dan mahir mengendarai kendaraan kita,,, setuju kan mas?
salam suksess untuk semuanya…
Selasa, 27 Januari 2009
Rabu, 21 Januari 2009
Jadilah hacker,bukan Crecker
Hari ini ada berita yang menarik perhatian saya di koran. Seorang mahasiswa Nanyang Technological University dihukum penjara 27 bulan (berarti 2 tahun 3 bulan) gara-gara mencuri password MSN Messenger dari tiga orang dan mengirim email intimidasi ke satu orang di antaranya.
Membaca berita ini terus terang saya kaget juga … dihukum 27 bulan? Bukannya apa-apa, masalahnya saya pikir hal seperti ini biasa terjadi di Indonesia. Berapa banyak situs, forum dan bahkan buku yang membahas soal mencuri password, men-deface web, dan sejenisnya? Saya ingat waktu jadi dosen dan mengajar mahasiswa baru. Mula-mula kelasnya tenang-tenang saja, tapi begitu saya menyinggung-nyinggung soal mencuri password, menjebol komputer dan sejenisnya, kelas langsung ramai; terjadi banjir pertanyaan!
Dalam kenyataan tentu saja aksi penjebolan banyak terjadi. Saya sering membaca ataupun mendengar tentang aksi penjebolan seperti itu. Gawatnya lagi, penjebolan semacam ini memakai istilah salah kaprah yaitu hacking. Penjebolnya juga dengan bangga menyebut dirinya hacker. Ck…ck…ck…
Untuk meluruskan salah kaprah ini saran saya bacalah esai How to Become a Hacker tulisan Eric Raymond. Di situ dijelaskan mengenai hacker yang benar dan mengenai bagaimana cara menjadi hacker sejati. Aksi jebol-menjebol itu sama sekali bukan hacking melainkan hanya cracking yang “kasta”-nya jauh lebih rendah. Mau tahu pendapat para hacker tulen tentang mencuri password? Coba baca esainya Eric Raymond, di situ ada bagian tanya jawab tentang bagaimana mencuri password. Baca sendiri deh jawabannya …
Berita di koran ini semakin meyakinkan saya: janganlah menjadi cracker. Berbahaya dan tidak ada gunanya. Sebaliknya, jadilah hacker. Kalau bisa sih sampai ke tingkat guru hacker.
Membaca berita ini terus terang saya kaget juga … dihukum 27 bulan? Bukannya apa-apa, masalahnya saya pikir hal seperti ini biasa terjadi di Indonesia. Berapa banyak situs, forum dan bahkan buku yang membahas soal mencuri password, men-deface web, dan sejenisnya? Saya ingat waktu jadi dosen dan mengajar mahasiswa baru. Mula-mula kelasnya tenang-tenang saja, tapi begitu saya menyinggung-nyinggung soal mencuri password, menjebol komputer dan sejenisnya, kelas langsung ramai; terjadi banjir pertanyaan!
Dalam kenyataan tentu saja aksi penjebolan banyak terjadi. Saya sering membaca ataupun mendengar tentang aksi penjebolan seperti itu. Gawatnya lagi, penjebolan semacam ini memakai istilah salah kaprah yaitu hacking. Penjebolnya juga dengan bangga menyebut dirinya hacker. Ck…ck…ck…
Untuk meluruskan salah kaprah ini saran saya bacalah esai How to Become a Hacker tulisan Eric Raymond. Di situ dijelaskan mengenai hacker yang benar dan mengenai bagaimana cara menjadi hacker sejati. Aksi jebol-menjebol itu sama sekali bukan hacking melainkan hanya cracking yang “kasta”-nya jauh lebih rendah. Mau tahu pendapat para hacker tulen tentang mencuri password? Coba baca esainya Eric Raymond, di situ ada bagian tanya jawab tentang bagaimana mencuri password. Baca sendiri deh jawabannya …
Berita di koran ini semakin meyakinkan saya: janganlah menjadi cracker. Berbahaya dan tidak ada gunanya. Sebaliknya, jadilah hacker. Kalau bisa sih sampai ke tingkat guru hacker.
Langganan:
Postingan (Atom)